Gambar: cianjurcybercity.com |
Seperti diberitakan Tribunnews (27/6), rencananya instalasi air PDAM langsung minum akan dimulai dari Balai Kota Depok, dilanjutkan di Masjid Baitul Kamal, lapangan serta halaman parkir Gedung Baleka.
"Ini sebagai pelayanan publik, dan PDAM bukan hanya mencari untung. Masyarakat pun dipersilakan datang ke Balai Kota untuk minum air itu," kata Direktur Utama PDAM Tirta Asasta Kota Depok Muhammad Kholid di Balai Kota Depok, Rabu (26/6/2013).
Saat ini pemasangan masih dalam proses Detailed Engineering Design (DED), ditargetkan pada Agustus 2013 sudah selesai dan siap dipakai, namun sebelum digunakan pihak PDAM Depok akan menyerahkan sampel ke Dinas Kesehatan untuk meyakinkan bahwa air layak minum.
Jika sukses, nantinya zona air PDAM langsung minum akan diperluas ke wilayah lain di Depok, yang menjadi incaran selanjutnya adalah kecamatan Limo dan Cinere. Untuk sumber air didapati dari Sungai Pesanggrahan.
Kholid menambahkan, zona air langsung minum akan membutuhkan dana yang cukup besar, diprediksi akan memakan biaya ratusan milyar rupiah, dana itu bisa didapati dari APBD Kota Depok, namun jika APBD Depok tidak bisa menyanggupi pembiayaan tersebut maka tidak menutup kemungkinan pihak swasta akan mengambil peran dalam pembangunan zona air langsung minum ini.
Saat ini jumlah pelanggan PDAM di Depok mencapai 6.600 pelanggan.